Kalian tahu SIM Nembak? SIM Nembak adalah SIM yang diberikan kepada orang sebelum usianya mencapai batas minimal penerimaan SIM. Misalnya, SIM C untuk anak umur 14 tahun. Nah, sebagai manusia yang berbudi, janganlah kalian mengendarai kendaraan sebelum batas minimal... mengapa? Karena kalau tidak hati-hati, anda akan celaka. Ini adalah cerita tentang seorang ada yang dengan gobloknya soksokan pakai sepeda motor sehingga akhirnya (dengan naasnya) orang itu masuk ke sebuah kali yang lebar, kotor, hitam, penuh lumbur, dan BAU.
Dan orang itu adalah saya.
*nangis gulingguling*
Ini cerita beneran, kejadiannya juga hari ini. Tadi pagi ulaai diajak ayah ngisi bensin sekaligus belajar naik motor gitu (you know, aku nggak pernah suka sama sesuatu yang kaya gini) sampai akhirnya sekitar jam 9-10 pagian (maaf aku nggak bawa jam jadi nggak tahu pastinya) motor ayah berhenti di sebuah jalan raya nggak terlalu banyak orang.
"Ulaai nyetir sendiri ya," kata Ayah.
"Haah?? Nggak!" tolak Ulaai cepat.
"Udah, nggak papa kok."
"Nggak mau!!" Ulaai masih saja membantah.
"Nggak papa, kamu cuma nyetir sampai mobil hitam itu terus balik ke sini. Kecepatannya pakai yang tingkat satu aja."
"Nggak papa nih?" tanyaku ragu.
"Nggak papa!"
Mungkin kalian bakal bilang ulai pengecut, nggak berani naik motor, ga bisa apa-apa. Tapi PLEASE DONG BACA LANJUTANNYA! Waktu ulaai sudah sampai di dekat mobil biru, ulaai siap-siap muter balik. Tapi...
TANGAN KANAN ULAAI DENGAN HEBATNYA
MEMBUAT MOTOR ITU MAJU.TERUS... MAJUUU TERUS
SAMPAI KALI.Kalian pasti tahu apa yang terjadi selanjutnya. Kalian tahu Kali bukan? Saudara sepupunya selokan depan rumah, lebarnya 2-4 meter, kedalamannya
unindentified. Penuh dengan pipis, tokai (baca: kotoran manusia) dan limbah limbah tidak manusiawi lainnya... Warnanya hitam, ada eceng gondoknya, dan BAU.
Dengan indahnya (baca: melayang-layang dengan panik)
ulaai jatuuh ke kali hitam nan biadab itu.Ancur deh, ancur.
Seorang penjual air keliling langsung mendekati kali dan berteriak, "Aduh kamu nggak papa?" Setelah ini ORANG ORANG LAIN BERDATANGAN DAN MENONTON SAYA, bagus. Ulaai nggak bisa jelasin gimana perasaan itu, malu ada lah, tapi dikiit hahaha *dasar orang ngga punya malu* malah berasa jadi artis gitu wakaka. Lalu ayah berlari tergopoh-gopoh dan shock ngelihat aku dengan indahnya mendarat diatas tumpukan lumpur hitam yang wangi (boong). Yes yes.
Si ulaai ditarik ke atas dengan keadaan super kacau : kerudung putih yang mendadak jadi hitam, baju batik merah yang udah kebutekan warnanya, berasa jadi acara ngelayat (walaupun akhirnya tetep masuk selokan gede) dengan susah payah dan bantuan warga sekitar akhirnya sepeda motor yang malang itu bisa keluar juga dari kali...
Makasih buat yang sudah membantu ulaai dan ayah ulaai dari KALI YANG LUAR BIASA BIADAB ITU, dan terimakasih buat tante-tante dan om-om yang tanpa dosa menonton seorang anak berusia 13 tahun dengan muka cengengesan keluar dari kali tanpa berbuat apa-apa. Bagus, saya jadi tontonan dadakan!
Ulaai pun pulang sambil JALAN, yeah jalan. Padahal waktu itu lagi panas banget, kalian tahu kota besar itu seperti apa. Kaki ulaai kaya kebakar gitu. Kita jalan sampai depan rumah dengan pandangan orang-orang yang tiada lepas... Pesona indah wajahmu, mampu membuat MIMPI BURUK!! DXXXX
Kayaknya segitu dulu deh.. proses membersihkan baju dari benda-benda ganas beracun (dramatisasi mode ON) nggak perlu diceritain kan? Saya harap kisah saya yang konyol dan memalukan inibisa menginspirasi semua... BAHWA JADI TONTONAN SEKIAN MAKHLUK ITU NGGAK ENAK. BANGET BANGET.
Salam Bau,
ulaai
(ps. yang sudah saya suruh baca, komen yaa! hahaa)